ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI SEKOLAH
JIKA TATAP MUKA/LURING
Sudah hampir empat bulan kita tinggal di rumah. Menurut Lembaga Biologi Molekuler (LBM
Eijkman) pandemi COVID 19 ini belum ada tanda-tanda akan berakhir dan
vaksinnyapun belum ditemukan. Sementara
itu semua bidang kehidupan terutama bidang ekonomi sudah mulai terkena
dampaknya. Karenanya kita dipaksa untuk
hidup berdampingan dengan COVID-19.
Dipaksa hidup berdampingan dengan COVID-19 itu artinya kita harus
memiliki atau terbiasa dengani gaya hidup baru, New Normal atau AKAB, Adaptasi
Kebiasaan Baru.
Adaptasi
kebiasaan baru ini dilakukan pada sektor atau bidang penting seperti rumah
ibadah, pasar atau pertokoan, perkantoran, transportasi umum, hotel, dan
restoran, serta dilakukan saat wilayah sudah menjadi zona aman (zona hijau)
yang dihitung berdasarkan data dan fakta di lapangan. Pemetaan zona terbagi
menjadi :
- Zona hijau:
zona tidak terdampak
- Zona kuning:
zona dengan tingkat resiko rendah
- Zona oranye:
zona dengan tingkat resiko sedang
- Zona merah:
zona dengan tingkat resiko tinggi
Bagaimana
dengan Kabupaten Karawang, berdasarkan data terakhir yang diambil pada tgl 6
Juli 2020 dapat kita lihat peta zona
COVID-19 di kabupaten Karawang
Bagaimana
dengan daerah tempat tinggalmu?, coba cek ya.
Dengan
melihat data zona daerah di atas maka daerah kita, Kabupaten Karawang belum
bisa melaksanakan pembelajaran secara
tatap muka karena belum masuk zona hijau semua.
Artinya kita masih harus bersabar untuk bisa kembali belajar secara
tatap muka di sekolah.
Bagaimana
nanti jika kawasan daerah tempat tinggal kita sudah hijau?, bisakah kita
belajar lagi seperti dahulu?.
Di bawah
ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika kita memulai sekolah
seperti dahulu, atau tatap muka.
Terdapat empat syarat paling utama yang wajib terpenuhi jika
sekolah ingin dibuka yaitu
- Sekolah berada di zona hijau;
- Ada izin dari pemerintah daerah atau Kementerian Agama (untuk madrasah);
- Satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa dan
siap melakukan pembelajaran tatap muka; dan memenuhi daftar periksa yang harus
dilengkapi.
- Ada Ijin dari orang tua
Daftar periksa itu terdiri dari:
- Ketersediaan sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih, sarana cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih (hand sanitizer), dan penyemprotan disinfektan secara berkala.
- Sekolah mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan seperti pusksemas, klinik, rumah sakit, dan lainnya.
- Kesiapan menerapkan area wajib masker atau pelindung wajah (face shield).
- Sekolah memiliki pengukur suhu tubuh jenis thermogun. Ada pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh berkegiatan di satuan pendidikan.
- Membuat kesepakatan bersama komite pendidikan soal kesiapan kegiatan tatap muka.
4. Jika salah satu dari empat syarat tersebut
tidak terpenuhi maka sekolah kembali melaksanakan pembelajaran secara on line.
Hal-
Hal yang harus diperhatikan selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKAB) di
Sekolah
Selama kegiatan belajar tatap muka
berlangsung pada fase transisi maupun masa kebiasaan baru, sekolah diharuskan
menerapkan tiga langkah pencegahan paling utama.
·
Mewajibkan penggunaan masker kain nonmedis tiga lapis dan 2
lapis yang di dalamnya dapat diisi tisu dan harus diganti setiap 4 jam.
·
Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.
·
Siswa wajib membawa 2 masker cadangan dan hand sanitizer
·
menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak
fisik.
·
Mewajibkan kepada
warga sekolah untuk membawa bekal makanan dan minuman sendiri ke sekolah.
Di samping itu ada hal-hal penting lain yang perlu
diperhatikan penyelenggara sekolah pada masa transisi dan masa kebiasaan baru.
Berikut sejumlah hal yang harus berlaku di sekolah: Pada masa transisi selama 2
bulan pertama,.
- Aktivitas kantin harus ditiadakan hingga batas waktu yang dirasa aman
- Pada masa transisi selama dua bulan pertama, kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga ditiadakan.
- Para siswa dilarang menggunakan alat/fasilitas yang bisa dipegang oleh orang banyak secara bergantian dalam waktu singkat.
- Tetap memberlakukan jaga jarak minimal 1,5 meter saat aktivitas olahraga.
- Sekolah wajib melarang aktivitas orang tua menunggui siswa di sekolah; siswa keluar kelas; pertemuan orang tua siswa; kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
Dengan melihat tulisan di atas dapat kita simpulkan,
Kebiasaan baru yang wajib siswa lakukan ketika bersekolah di masa pandemi
COVID-19 adalah :
1. Memakai masker dan face shield ketika ke sekolah.
2. Membawa bekal 2 masker di tas sekolah.
3. Memiliki Hand sanitizer sendiri yang disimpan di tas
4. Membawa bekal makanan dan minuman sendiri
5. Mengukur suhu tubuh sebelum berangkat sekolah
6. Mengukur suhu tubuh jika tiba di sekolah
7. Rajin mencuci tangan
8. Jika merasa sakit, tidak berangkat sekolah
9. Bersedia dipulangkan jika memiliki suhu tubuh di atas 370C
10. Tidak bergerombol jika di sekolah
11. Tetap menjaga jarak
12. Tidak melakukan kegiatan yang memungkinkan pergantian alat dan potensi kerumunan.
Hingga saat ini pemerintah belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar
tatap muka di lingkungan sekolah dan madrasah
berasrama selama masa transisi meski berada di zona hijau.
Kalian mungkin bertanya-tanya dalam
hati, “Mengapa sekolah belum dibuka sedangkan Mal, pasar dan tempat ibadah
boleh dibuka?”. Sebenarnya ada beberapa
hal simpel mengapa sekolah belum dibuka
1. COVID-19 itu Nyata dan berbahaya
2. Sekolah adalah tempat belajar untuk anak-anak. “ Buat anak kok coba-coba”
3. Siswa cenderung bergerombol
4. Menjaga protokol kesehatan tidak mudah untuk anak-anak
5. Orang tua tidak akan membiarkan anaknya menjadi tumbal penggerak ekonomi
6. Sekolah butuh dana besar untuk menyiapkan protokol kesehatan, dan tidak semua sekolah di Indonesia punya cukup dana untuk menyiapkan infrastruktur.
7 Jika satu siswa terkena COVID-19, satu sekolah ditutup, menjadi viral dan tercemar nama baiknya
Sebagai informasi tambahan sesuai dengan instruksi gubernur Jawa barat. Hasil rapat Tim Gugus Tugas COVID-19 Jawa Barat sebagai berikut :
1. Akan diadakan PENILANGAN bagi yg tidak bermasker di muka umum TMT 27 Juli s.d 9 Agustus 2020 (14 hr) sebesar Rp.100.000 s.d Rp.150.000
2. Penilangan akan dilakukan Satpol PP, Polisi dan TNI atas nama GUGUS TUGAS.
3. Pengecualian jika:
a. Sedang Pidato
b. Sedang makan/minum
c. Sedang Olahraga kardio tinggi(Olahraga joging untuk jantung
d. Sedang Sesi foto sesaat
4. Proses tilang berdenda ini & Kwitansi akan menggunakan e-tilang Via apps PIKOBAR.
Dana denda akan masuk ke Kas
Daerah sesuai peraturan.
Selamat memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru di sekolah,..tetap semangat dan selalu sehat ya
Adaptasi Kebiasaan Baru terkesan sangat sulit untuk pertama kali, tapi mungkin kita akan terbiasa nantinya. Semoga saja Adaptasi Kebiasaan Baru dapat dilakukan oleh semua orang
ReplyDelete-Muhamad Yusuf Bintang Rabani
DeleteGk tau kenapa profilenya unknown
trims Bintang, semangat
Deleteterima kasih Bintanng Semangat!
DeleteMochammad Zahran Hadran
ReplyDeleteKesan adaptasi Kebiasaan baru saya cukup meribetkan, karena harus lebih waspada dari biasanya. Tapi makin kesini makin terbiasa
sipp, Zahran
DeleteArya Dava Dinaryanto
ReplyDeleteKesan adaptasi baru saya awalnya kurang terbiasa. Tapi lama lama jadi ketagihan.
ketagihannya yang bagian mana? yang tidak ke sekolah ya?
Deleteiya hehe
DeleteMuhammad Rafa Aimar
ReplyDeleteAdaptasi Kebiasaan Baru agak susah di lakukan karena belum terbiasa,tapi jika terus dilakukan bisa terbiasa.
Semangat Rafa
DeleteKhalif ahmad ardhanu
ReplyDeleteKesan Adaptasi kebiasaan baru menurut saya biasa saja, karena sudah terbiasa
yang biasa biasanya istimewa
DeleteZaskia Naura
ReplyDeleteKesannya : Adaptasi kebiasaan baru disekolah mungkin sulit dilakukan, kita harus memakai masker,menerapkan protokol kesehatan dll. tetapi kalau setiap hari kita melakukannya akan terbiasa dengan sendirinya
Semangat Zaskia
DeleteAdam Tejasukmana
ReplyDeleteSangat jarang keluar rumah jadinya biasa aja. Tetapi karena Adaptasi Kebiasaan Baru jadi dapat mengikuti lebih banyak lomba karena semua lomba dilakukan online sehingga tidak perlu pergi ke mana-mana.
Positifnya jadi lebih hemat ya Adam, Selamat dan tetap semangat ya Adam
DeleteZahwa Mecca Gaos
ReplyDeleteAdaptasi kebiasaan mungkin tidak mudah untuk di lakukan, namun jika sudah terbiasa dengan hal itu mungkin kita bisa menerima dengan keadaan di sekitar kita.
selamat beradaptasi Wawa
DeleteAnindya Chandrarini
ReplyDeleteAdaptasi kebiasaan baru mungkin agak sulit untuk dilakukan,tapi jika sudah terbiasa kita akan lebih mudah melakukannya dan lebih terbiasa dengan adanya adaptasi kebiasaan baru.
semangat Anind
DeleteFathiya Rifdah Annisa Gunawan
ReplyDeleteAdaptasi kebiasaan baru mungkin sangat sulit awalnya namun kesini sini dan terus menjalaninya akan sudah terbiasa dan tidak sulit seperti awalannya
keren, semangat Fathiya
DeleteFikri rasyad hidayat
ReplyDeleteAdaptasi hanyalah kebiasaan baru dan saya sudah terbiasa dalam hal ini
hehehhe,..semangat ya
DeleteShofiyyah Aziizah Pongkyana
ReplyDeleteKesan adaptasi kebiasaan baru agak sedikit ribet karena harus mengikuti protokol kesehatan, tetapi kalau setiap hari melakukannya akan terbiasa.
Semangat Shofy
DeleteEdmonda Panji Arie Nur Putra
ReplyDeleteAdaptasi kebiasaan baru awalnya sulit dilakukan namun jika sudah terbiasa akan mudah melakukannya
sipp, semangat Panji
DeleteNurhabibah
ReplyDeleteAdabtasi baru saya jujur pertama karna kurang terbiasa jadi ngerasa sulit tapi lama kelamaan saya mulai terbiasa.
Semoga Coronanya cepat hilang ya Beb
DeleteAprilya Maudini Putri
ReplyDeleteAdaptasi kebiasaan baru awalnya agak sulit di terapkan harus selalu mengikuti protokol kesehatan, lama lama jadi terbiasa.
sekarang masih terasa ribet ngga?
DeleteErgin Setyo Pamungkas
ReplyDeleteAdaptasi kebiasaan baru mungkin susah untuk dilakukan, tapi akan mudah dilakukan jika selalu diterapkan
pembiasaan ya Ergin, semangat
DeleteNajwa Saffa Aganetha
ReplyDeleteMengubah pola pikir saya menjadi lebih disiplin terhadap kesehatan dalam kebiasaan mencuci tangan sebelum berkegiatan awalnya memang terasa sulit, namun kelamaan akan menjadi kewajiban yang wajib dilakukan. Lalu ketika saya ingin berkegiatan diluar rumah, saya sekarang merasa spontan untuk wajib memakai masker.
nah gitu kan jadi tahu ya. Pembiasaan merubah prilaku
DeleteAndara Aulia Rochiman
ReplyDeleteAdaptasi kebiasaan baru awalnya terasa sulit dan tidak terbiasa, tapi kalau dijalani dan mengikuti protokol kesehatan perlahan-lahan akan terbiasa
sipp Dara
DeleteZahira Velma Amabel
ReplyDeleteKesan adaptasi kebiasaan baru, awalnya merepotkan karena ketika keluar rumah kita harus memakai masker dan jika dari luar rumah kita harus cepat - cepat ganti baju dan mandi. Namun dengan seiring berjalannya waktu lama - lama tidak terlalu merepotkan.
hehehe, lama-lama terbiasa ya Bel?
DeleteRasya Halimah Rasjid
ReplyDeleteKesan adaptasi saya karna awalnya memang kurang biasa jadi masih kurang enak rasanya, tapi jika sudah terbiasa jadi rasanya biasa saja.
Semangat Rasya
DeleteEarlyanda Laxmi Shaliha
ReplyDeleteKesan adaptasi kebiasaan baru,awalnya tidak terbiasa dan merepotkan,tapi sekarang saya sudah mulai terbiasa.
Bener sekali
DeleteHanifa syakib
ReplyDeleteAdaptasi dengan kebiasaan baru itu lumayan susah dan meribetkan. Seperti harus memakai masker, dll. Tapi jika semua bisa bekerja sama dengan baik seperti mengikuti protokol kesehatan,insya allah aman aman saja. Juga seiring berjalannya waktu, kebiasaan baru ini seperti kewajiban buat saya yang harus dipatuhi.
nah gitu..sipp
DeleteAzka Maulida Putri
ReplyDeleteKesan adaptasi kebiasaan baru, di awal-awal saya kurang peduli dengan aturannya,seiring berjalannya waktu saya sadar bahwa ini penting untuk kesehatan, sekarang saya sudah mulai membiasakan diri dan mengikuti aturan protokol kesehatan.
sippp
ReplyDeleteAdaptasi dengan hal hal yang baru awalnya saya sangat sulit untuk adaptasi dengan teman teman baru,tetapi semakin lama saya merasa senang karena adanya teman baru
ReplyDeleteKesan: awalnya sangat sulit dengan terus menggunakan masker menjaga jarak di rumah terus tapi makin sini makin terbiasa lagi pula itu untuk kesehatan semua orang
ReplyDeleteSemangat menjalami adaptasi kebiasaan hidup baru!!
Kesan adaptasi baru , awalnya sulit untuk menggunakan masker keluar rumah dan berdiam di rumah selama beberapa bulan , tapi lama lama itu akan terbiasa dan itu yg dirasakan ku skrg . Tetap semangat !!!
ReplyDeleteRaina Meisya Namira
ReplyDeleteKesan:awalnya terasa tidak biasa dan merepotkan tapi lama lama sudah mulai terbiasa untuk mengikuti protokol kesehatan.
Dimas gading pradana
ReplyDeleteKesan:awalnya sulit dan tidak terbiasa tetapi karena setiap hari terus mengikuti protokol kesehatan aku menjadi terbiasa.
Aqila Putri D
ReplyDeleteAdaptasi dengan hal hal yang baru cukup sulit dengan lingkungan sekolah,tetapi saat kita mulai menyibukan diri dengan tugas sekolah,semakin mudah kita mengenal lingkunggan itu
Muhammad surya djati puwitra
ReplyDeleteKesannya:awalnya sering lupa mengikuti kebiasaan baru namun karena telah terbiasa setiap hari memakai masker dan sering mencuci tangan menjadi terbiasa
Adaptasi pada awalnya saya sangat malu untuk berkenalan dengan teman teman hari pun sudahberlalu dan saya sudah terbiasa untuk tidak ragu ragu lagi dan ketika saat luring saya sangat kenal hanya beberapa saja itu saja
ReplyDeleteKesannya: sangat sulit dan tidak menyenangkan , walaupun tidak menyenangkan tetapi adaptasi kebiasaan baru ini harus dilakukan setiap hari dengan kedisiplinan agar COVID 19 tidak menyebar
ReplyDelete-Azizah
awalnya sulit untuk menggunakan masker keluar rumah dan di rumah selama beberapa bulan , tapi lama lama itu akan terbiasa mengikuti protokol kesehahatan
ReplyDelete- khansa azqiya majid
Kesan awalnya sangat sulit dan ribet karena setiap pergi kemana-mana harus selalu menggunakan masker yang membuat nafas agar menjadi sulit tapi semakin kesini semakin terbiasa
ReplyDelete