Monday, July 20, 2020






ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI SEKOLAH
JIKA TATAP MUKA/LURING


Sudah hampir empat bulan kita  tinggal di rumah.  Menurut Lembaga Biologi Molekuler (LBM Eijkman) pandemi COVID 19 ini belum ada tanda-tanda akan berakhir dan vaksinnyapun belum ditemukan.  Sementara itu semua bidang kehidupan terutama bidang ekonomi sudah mulai terkena dampaknya.  Karenanya kita dipaksa untuk hidup berdampingan dengan COVID-19.  Dipaksa hidup berdampingan dengan COVID-19 itu artinya kita harus memiliki atau terbiasa dengani gaya hidup baru, New Normal atau AKAB, Adaptasi Kebiasaan Baru.

Adaptasi kebiasaan baru ini dilakukan pada sektor atau bidang penting seperti rumah ibadah, pasar atau pertokoan, perkantoran, transportasi umum, hotel, dan restoran, serta dilakukan saat wilayah sudah menjadi zona aman (zona hijau) yang dihitung berdasarkan data dan fakta di lapangan. Pemetaan zona terbagi menjadi :
  • Zona hijau: zona tidak terdampak 
  • Zona kuning: zona dengan tingkat resiko rendah 
  • Zona oranye: zona dengan tingkat resiko sedang 
  • Zona merah: zona dengan tingkat resiko tinggi 
Bagaimana dengan Kabupaten Karawang, berdasarkan data terakhir yang diambil pada tgl 6 Juli 2020  dapat kita lihat peta zona COVID-19 di kabupaten Karawang

Bagaimana dengan daerah tempat tinggalmu?, coba cek ya.
Dengan melihat data zona daerah di atas maka daerah kita, Kabupaten Karawang belum bisa  melaksanakan pembelajaran secara tatap muka karena belum masuk zona hijau semua.  Artinya kita masih harus bersabar untuk bisa kembali belajar secara tatap muka di sekolah.
Bagaimana nanti jika kawasan daerah tempat tinggal kita sudah hijau?, bisakah kita belajar lagi seperti dahulu?.  
Di bawah ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika kita memulai sekolah seperti dahulu, atau tatap muka.
Terdapat empat syarat paling utama yang wajib terpenuhi jika sekolah ingin dibuka yaitu
  1.  Sekolah berada di zona hijau;
  2.  Ada izin dari pemerintah daerah atau Kementerian Agama (untuk madrasah);
  3.  Satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa dan siap melakukan pembelajaran tatap muka;  dan memenuhi daftar periksa yang harus dilengkapi.
  4. Ada Ijin dari orang tua

Daftar periksa itu terdiri dari: 
  • Ketersediaan sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih, sarana cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih (hand sanitizer), dan penyemprotan disinfektan secara berkala. 
  • Sekolah mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan seperti pusksemas, klinik, rumah sakit, dan lainnya. 
  • Kesiapan menerapkan area wajib masker atau pelindung wajah (face shield).
  •  Sekolah memiliki pengukur suhu tubuh jenis thermogun. Ada pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh berkegiatan di satuan pendidikan. 
  • Membuat kesepakatan bersama komite pendidikan soal kesiapan kegiatan tatap muka.


4.      Jika salah satu dari empat syarat tersebut tidak terpenuhi maka sekolah kembali melaksanakan pembelajaran secara on line.  

 Hal- Hal yang harus diperhatikan selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKAB) di Sekolah
Selama kegiatan belajar tatap muka berlangsung pada fase transisi maupun masa kebiasaan baru, sekolah diharuskan menerapkan tiga langkah pencegahan paling utama.

·         Mewajibkan penggunaan masker kain nonmedis tiga lapis dan 2 lapis yang di dalamnya dapat diisi tisu dan harus diganti setiap 4 jam.
·         Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.
·         Siswa wajib membawa 2 masker cadangan dan hand sanitizer
·         menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik.
·          Mewajibkan kepada warga sekolah untuk membawa bekal makanan dan minuman sendiri ke sekolah.

Di samping itu ada hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan penyelenggara sekolah pada masa transisi dan masa kebiasaan baru. Berikut sejumlah hal yang harus berlaku di sekolah: Pada masa transisi selama 2 bulan pertama,.
  •      Aktivitas kantin harus ditiadakan hingga batas waktu yang dirasa aman
  •     Pada masa transisi selama dua bulan pertama, kegiatan ekstrakurikuler dan  olahraga  ditiadakan.
  •      Para siswa dilarang menggunakan alat/fasilitas yang bisa dipegang oleh orang banyak secara bergantian dalam waktu singkat.
  •       Tetap memberlakukan jaga jarak minimal 1,5 meter saat aktivitas olahraga.
  •     Sekolah wajib melarang aktivitas orang tua menunggui siswa di sekolah; siswa keluar kelas; pertemuan orang tua siswa; kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

Dengan melihat tulisan di atas dapat kita simpulkan, Kebiasaan baru yang wajib siswa lakukan ketika bersekolah di masa pandemi COVID-19  adalah :

1.    Memakai masker dan face shield ketika ke sekolah.
2.       Membawa bekal 2 masker di tas sekolah.
3.       Memiliki Hand sanitizer sendiri yang disimpan di tas
4.       Membawa bekal makanan dan minuman sendiri
5.       Mengukur suhu tubuh sebelum berangkat sekolah
    6.       Mengukur suhu tubuh jika tiba di sekolah

7.       Rajin mencuci tangan
8.       Jika merasa sakit, tidak berangkat sekolah
9.       Bersedia dipulangkan jika memiliki suhu tubuh di atas 370C
10.   Tidak bergerombol jika di sekolah
11.   Tetap menjaga jarak
12.   Tidak melakukan kegiatan yang memungkinkan pergantian alat dan potensi kerumunan.


Hingga saat ini pemerintah  belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar tatap muka di lingkungan sekolah dan   madrasah berasrama selama masa transisi meski berada di zona hijau.

Kalian mungkin bertanya-tanya dalam hati, “Mengapa sekolah belum dibuka sedangkan Mal, pasar dan tempat ibadah boleh dibuka?”.  Sebenarnya ada beberapa hal simpel mengapa sekolah belum dibuka

1.        COVID-19 itu Nyata dan berbahaya
2.       Sekolah adalah tempat belajar untuk anak-anak.  “ Buat anak kok coba-coba”
3.       Siswa cenderung bergerombol
4.       Menjaga protokol kesehatan tidak mudah untuk anak-anak
5.       Orang tua tidak akan membiarkan anaknya menjadi tumbal penggerak ekonomi
6.       Sekolah butuh dana besar untuk menyiapkan protokol kesehatan, dan tidak semua sekolah di Indonesia punya cukup dana untuk menyiapkan infrastruktur.
7    Jika satu siswa terkena COVID-19, satu sekolah ditutup, menjadi viral dan tercemar nama baiknya 


      Sebagai informasi tambahan  sesuai dengan instruksi gubernur Jawa barat.  Hasil rapat Tim Gugus Tugas COVID-19 Jawa Barat sebagai berikut :

1.       Akan diadakan PENILANGAN bagi yg tidak bermasker di muka umum TMT 27 Juli s.d 9 Agustus 2020 (14 hr) sebesar Rp.100.000 s.d Rp.150.000
2.     Penilangan akan dilakukan Satpol PP, Polisi dan TNI atas nama GUGUS TUGAS.
3.     Pengecualian jika:
    a. Sedang Pidato
    b. Sedang makan/minum
    c. Sedang Olahraga   kardio tinggi(Olahraga joging untuk jantung
    d. Sedang Sesi foto  sesaat
   4. Proses tilang berdenda ini & Kwitansi akan menggunakan e-tilang Via apps PIKOBAR.
          Dana denda akan masuk ke Kas Daerah sesuai peraturan.


Selamat memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru di sekolah,..tetap semangat dan selalu sehat ya




60 comments:

  1. Adaptasi Kebiasaan Baru terkesan sangat sulit untuk pertama kali, tapi mungkin kita akan terbiasa nantinya. Semoga saja Adaptasi Kebiasaan Baru dapat dilakukan oleh semua orang

    ReplyDelete
  2. Mochammad Zahran Hadran

    Kesan adaptasi Kebiasaan baru saya cukup meribetkan, karena harus lebih waspada dari biasanya. Tapi makin kesini makin terbiasa

    ReplyDelete
  3. Arya Dava Dinaryanto

    Kesan adaptasi baru saya awalnya kurang terbiasa. Tapi lama lama jadi ketagihan.

    ReplyDelete
  4. Muhammad Rafa Aimar

    Adaptasi Kebiasaan Baru agak susah di lakukan karena belum terbiasa,tapi jika terus dilakukan bisa terbiasa.

    ReplyDelete
  5. Khalif ahmad ardhanu
    Kesan Adaptasi kebiasaan baru menurut saya biasa saja, karena sudah terbiasa

    ReplyDelete
  6. Zaskia Naura
    Kesannya : Adaptasi kebiasaan baru disekolah mungkin sulit dilakukan, kita harus memakai masker,menerapkan protokol kesehatan dll. tetapi kalau setiap hari kita melakukannya akan terbiasa dengan sendirinya

    ReplyDelete
  7. Adam Tejasukmana

    Sangat jarang keluar rumah jadinya biasa aja. Tetapi karena Adaptasi Kebiasaan Baru jadi dapat mengikuti lebih banyak lomba karena semua lomba dilakukan online sehingga tidak perlu pergi ke mana-mana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Positifnya jadi lebih hemat ya Adam, Selamat dan tetap semangat ya Adam

      Delete
  8. Zahwa Mecca Gaos
    Adaptasi kebiasaan mungkin tidak mudah untuk di lakukan, namun jika sudah terbiasa dengan hal itu mungkin kita bisa menerima dengan keadaan di sekitar kita.

    ReplyDelete
  9. Anindya Chandrarini
    Adaptasi kebiasaan baru mungkin agak sulit untuk dilakukan,tapi jika sudah terbiasa kita akan lebih mudah melakukannya dan lebih terbiasa dengan adanya adaptasi kebiasaan baru.

    ReplyDelete
  10. Fathiya Rifdah Annisa Gunawan

    Adaptasi kebiasaan baru mungkin sangat sulit awalnya namun kesini sini dan terus menjalaninya akan sudah terbiasa dan tidak sulit seperti awalannya

    ReplyDelete
  11. Fikri rasyad hidayat
    Adaptasi hanyalah kebiasaan baru dan saya sudah terbiasa dalam hal ini

    ReplyDelete
  12. Shofiyyah Aziizah Pongkyana
    Kesan adaptasi kebiasaan baru agak sedikit ribet karena harus mengikuti protokol kesehatan, tetapi kalau setiap hari melakukannya akan terbiasa.

    ReplyDelete
  13. Edmonda Panji Arie Nur Putra

    Adaptasi kebiasaan baru awalnya sulit dilakukan namun jika sudah terbiasa akan mudah melakukannya

    ReplyDelete
  14. Nurhabibah
    Adabtasi baru saya jujur pertama karna kurang terbiasa jadi ngerasa sulit tapi lama kelamaan saya mulai terbiasa.

    ReplyDelete
  15. Aprilya Maudini Putri
    Adaptasi kebiasaan baru awalnya agak sulit di terapkan harus selalu mengikuti protokol kesehatan, lama lama jadi terbiasa.

    ReplyDelete
  16. Ergin Setyo Pamungkas
    Adaptasi kebiasaan baru mungkin susah untuk dilakukan, tapi akan mudah dilakukan jika selalu diterapkan

    ReplyDelete
  17. Najwa Saffa Aganetha

    Mengubah pola pikir saya menjadi lebih disiplin terhadap kesehatan dalam kebiasaan mencuci tangan sebelum berkegiatan awalnya memang terasa sulit, namun kelamaan akan menjadi kewajiban yang wajib dilakukan. Lalu ketika saya ingin berkegiatan diluar rumah, saya sekarang merasa spontan untuk wajib memakai masker.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah gitu kan jadi tahu ya. Pembiasaan merubah prilaku

      Delete
  18. Andara Aulia Rochiman

    Adaptasi kebiasaan baru awalnya terasa sulit dan tidak terbiasa, tapi kalau dijalani dan mengikuti protokol kesehatan perlahan-lahan akan terbiasa

    ReplyDelete
  19. Zahira Velma Amabel

    Kesan adaptasi kebiasaan baru, awalnya merepotkan karena ketika keluar rumah kita harus memakai masker dan jika dari luar rumah kita harus cepat - cepat ganti baju dan mandi. Namun dengan seiring berjalannya waktu lama - lama tidak terlalu merepotkan.

    ReplyDelete
  20. Rasya Halimah Rasjid

    Kesan adaptasi saya karna awalnya memang kurang biasa jadi masih kurang enak rasanya, tapi jika sudah terbiasa jadi rasanya biasa saja.

    ReplyDelete
  21. Earlyanda Laxmi Shaliha
    Kesan adaptasi kebiasaan baru,awalnya tidak terbiasa dan merepotkan,tapi sekarang saya sudah mulai terbiasa.

    ReplyDelete
  22. Hanifa syakib

    Adaptasi dengan kebiasaan baru itu lumayan susah dan meribetkan. Seperti harus memakai masker, dll. Tapi jika semua bisa bekerja sama dengan baik seperti mengikuti protokol kesehatan,insya allah aman aman saja. Juga seiring berjalannya waktu, kebiasaan baru ini seperti kewajiban buat saya yang harus dipatuhi.

    ReplyDelete
  23. Azka Maulida Putri

    Kesan adaptasi kebiasaan baru, di awal-awal saya kurang peduli dengan aturannya,seiring berjalannya waktu saya sadar bahwa ini penting untuk kesehatan, sekarang saya sudah mulai membiasakan diri dan mengikuti aturan protokol kesehatan.

    ReplyDelete
  24. Adaptasi dengan hal hal yang baru awalnya saya sangat sulit untuk adaptasi dengan teman teman baru,tetapi semakin lama saya merasa senang karena adanya teman baru

    ReplyDelete
  25. Kesan: awalnya sangat sulit dengan terus menggunakan masker menjaga jarak di rumah terus tapi makin sini makin terbiasa lagi pula itu untuk kesehatan semua orang
    Semangat menjalami adaptasi kebiasaan hidup baru!!

    ReplyDelete
  26. Kesan adaptasi baru , awalnya sulit untuk menggunakan masker keluar rumah dan berdiam di rumah selama beberapa bulan , tapi lama lama itu akan terbiasa dan itu yg dirasakan ku skrg . Tetap semangat !!!

    ReplyDelete
  27. Raina Meisya Namira

    Kesan:awalnya terasa tidak biasa dan merepotkan tapi lama lama sudah mulai terbiasa untuk mengikuti protokol kesehatan.

    ReplyDelete
  28. Dimas gading pradana

    Kesan:awalnya sulit dan tidak terbiasa tetapi karena setiap hari terus mengikuti protokol kesehatan aku menjadi terbiasa.

    ReplyDelete
  29. Aqila Putri D

    Adaptasi dengan hal hal yang baru cukup sulit dengan lingkungan sekolah,tetapi saat kita mulai menyibukan diri dengan tugas sekolah,semakin mudah kita mengenal lingkunggan itu

    ReplyDelete
  30. Muhammad surya djati puwitra

    Kesannya:awalnya sering lupa mengikuti kebiasaan baru namun karena telah terbiasa setiap hari memakai masker dan sering mencuci tangan menjadi terbiasa

    ReplyDelete
  31. Adaptasi pada awalnya saya sangat malu untuk berkenalan dengan teman teman hari pun sudahberlalu dan saya sudah terbiasa untuk tidak ragu ragu lagi dan ketika saat luring saya sangat kenal hanya beberapa saja itu saja

    ReplyDelete
  32. Kesannya: sangat sulit dan tidak menyenangkan , walaupun tidak menyenangkan tetapi adaptasi kebiasaan baru ini harus dilakukan setiap hari dengan kedisiplinan agar COVID 19 tidak menyebar

    -Azizah

    ReplyDelete
  33. awalnya sulit untuk menggunakan masker keluar rumah dan di rumah selama beberapa bulan , tapi lama lama itu akan terbiasa mengikuti protokol kesehahatan


    - khansa azqiya majid

    ReplyDelete
  34. Kesan awalnya sangat sulit dan ribet karena setiap pergi kemana-mana harus selalu menggunakan masker yang membuat nafas agar menjadi sulit tapi semakin kesini semakin terbiasa

    ReplyDelete