LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA (1)
`
Limbah cair Rumah Tangga (Domestik)
merupakan limbah cair hasil
buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan
sarana sejenis. limbah cair domestik
adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
Sebagian besar kita tidak
menyadari bahwa menyalurkan limbah cair rumah tangga langsung ke alam bebas tanpa proses pengolahan akan berakibat buruk
bagi keberlangsungan suatu ekosistem. Daerah
perkotaan dengan jumlah penduduk yang padat, memiliki permasalahan pada
pembuangan limbah rumah tangga. Pemukiman
penduduk di perkotaan pada umumnya tidak
dilengkapi dengan sumur resapan untuk mengolah kembali air ataupun mengendapkan
limbah cair rumah tangga yang dihasilkan dari berbagai aktivitas, seperti:
mandi, buang air kecil, buang air besar, cuci tangan, cuci alat masak dan alat
makan, cuci pakaian, cuci kendaraan ataupun aktivitas lainnya.
Kita biasanya mengalirkan buangan limbah tersebut ke selokan ataupun sungai yang ada disekitar. Hal ini mengakibatkan munculnya kerusakan lingkungan yang akan membawa dampak buruk lain pada kehidupan di masyarakat. Bila limbah dibuang langsung ke sungai, air sungai akan tercemar oleh zat kimia dan berbagai bakteri berbahaya yang akan menyebar lebih luas. Dengan begitu air sungai tidak lagi bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bersih.
Berbagai dampak yang dihasilkan dari proses pembuangan air limbah
rumah tangga ke alam bebas, antara lain;
v Kesehatan
Air
limbah yang berasal toilet mengandung bakteri E. Coli yang dapat
menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera. Bila tidak diolah secara memadai, limbah
toilet bisa merembes ke dalam sumur (apalagi bila jarak antara sumur dan septic tank tidak
sesuai baku mutu, seperti yang banyak ditemukan di permukiman padat). Bila air sumur yang sudah tercemar tersebut
dimasak, bakteri akan mati, tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses
lain, seperti; cuci piring, mandi, gosok gigi, wudhu dan kegiatan penggunaan
air sumur lainnya tanpa melalui proses memasak.
v Aspek Lingkungan,
Jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman/pH tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai. Keadaan ini dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.
Jika air tercemar limbah seperti sampah ataupun bahan kimia, hal ini akan mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Tidak hanya hewan-hewan yang hidup di dalamnya, tumbuhan air pun akan terganggu produktivitasnya karena air berguna sebagai pembentuk protoplasma yang berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis.
v Keindahan
Air
limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau yang tidak sedap dan
menghadirkan pemandangan lingkungan yang tidak enak untuk dilihat.
Di Indonesia pada umumnya pengolahan limbah
rumah tangga ini masih dilakukan secara mandiri
untuk mengatasi limbah cair rumah
tangga ini. Salah satu cara sederhananya
adalah dengan membuat saringan air limbah sebelum dibuang ke saluran air atau dengan membuat lubang resapan
limbah.
Sebenarnya ada berbagai cara yang dapat diterapkan dan
dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah limbah cair rumah tangga, salah
satunya dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). IPAL adalah sarana untuk mengolah limbah cair
(limbah dari toilet, dari air cuci/kamar mandi). IPAL yang sangat dikenal oleh masyarakat luas
adalah IPAL untuk limbah toilet atau lebih dikenal juga dengan sebutan septic tank.
Bersambung..
Karawang, 30 Agustus 2021
Dirangkum dari berbagai sumber dan dibuat untuk pengayaan materi PLH Digiclass 9 SMP Puri Artha
Tjitjih Mulianingsih, S.Hut, S.Pd