Sunday, August 29, 2021

Limbah Cair Rumah Tangga (1)

 

LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA (1)
`



 Limbah cair Rumah Tangga (Domestik)  merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis.    limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.        

 Sebagian besar kita tidak menyadari bahwa menyalurkan limbah cair rumah tangga langsung ke alam bebas  tanpa proses pengolahan akan berakibat buruk bagi keberlangsungan suatu ekosistem.   Daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang padat, memiliki permasalahan pada pembuangan limbah rumah tangga.   Pemukiman penduduk di perkotaan pada umumnya  tidak dilengkapi dengan sumur resapan untuk mengolah kembali air ataupun mengendapkan limbah cair rumah tangga yang dihasilkan dari berbagai aktivitas, seperti: mandi, buang air kecil, buang air besar, cuci tangan, cuci alat masak dan alat makan, cuci pakaian, cuci kendaraan ataupun aktivitas lainnya.

Kita biasanya mengalirkan buangan limbah tersebut ke selokan ataupun sungai yang ada disekitar.  Hal ini mengakibatkan munculnya kerusakan lingkungan yang akan membawa dampak buruk lain pada kehidupan di masyarakat.   Bila limbah dibuang langsung ke sungai, air sungai akan tercemar oleh zat kimia dan berbagai bakteri berbahaya yang akan menyebar lebih luas. Dengan begitu air sungai tidak lagi bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bersih.

Berbagai dampak yang dihasilkan dari proses pembuangan air limbah rumah tangga ke alam bebas, antara lain;

v          Kesehatan

Air limbah yang berasal toilet mengandung bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera.  Bila tidak diolah secara memadai, limbah toilet bisa merembes ke dalam sumur (apalagi bila jarak antara sumur dan septic tank tidak sesuai baku mutu, seperti yang banyak ditemukan di permukiman padat).   Bila air sumur yang sudah tercemar tersebut dimasak, bakteri akan mati, tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses lain, seperti; cuci piring, mandi, gosok gigi, wudhu dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya tanpa melalui proses memasak.

v     Aspek Lingkungan,

Jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman/pH tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai. Keadaan ini dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.   


Air mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada komponen lain masuk ke dalamnya. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas air pun bisa dikatakan buruk.  Padahal di dalam air terdapat ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya.

Jika air tercemar limbah seperti sampah ataupun bahan kimia, hal ini akan mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Tidak hanya hewan-hewan yang hidup di dalamnya, tumbuhan air pun akan terganggu produktivitasnya karena air berguna sebagai pembentuk protoplasma yang berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis.

v     Keindahan

Air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau yang tidak sedap dan menghadirkan pemandangan lingkungan yang tidak enak untuk dilihat. 

 Di Indonesia pada umumnya pengolahan limbah rumah tangga ini masih dilakukan secara mandiri   untuk mengatasi limbah cair rumah tangga ini.  Salah satu cara sederhananya adalah dengan membuat saringan air limbah  sebelum dibuang ke  saluran air atau dengan membuat lubang resapan limbah. 

Sebenarnya ada  berbagai cara yang dapat diterapkan dan dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah limbah cair rumah tangga, salah satunya dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).  IPAL adalah sarana untuk mengolah limbah cair (limbah dari toilet, dari air cuci/kamar mandi).  IPAL yang sangat dikenal oleh masyarakat luas adalah IPAL untuk limbah toilet atau lebih dikenal juga dengan sebutan septic tank. 

 

Bersambung..



Karawang, 30 Agustus 2021

Dirangkum dari berbagai sumber dan dibuat untuk pengayaan materi PLH Digiclass 9 SMP Puri Artha

Tjitjih Mulianingsih, S.Hut, S.Pd


1 comment: